Assalamu'alaikum Sahabat..
Bismillahirrahmanirrahiim…
Bismillahirrahmanirrahiim…
“Apakah ada salah seorang di antaramu yang ingin mempunyai kebun
kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dia mempunyai
dalam kebun itu segala macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tua
pada orang itu sedang dia mempunyai keturunan yang masih kecil-kecil.
Maka kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api, lalu terbakarlah.
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya kamu
memikirkannya” (QS Albaqarah 266)
Sebagai pengusaha tentu kita tidak ingin bisnis yang telah dibangun
musnah begitu saja seperti perumpamaan pada ayat di atas. Kita semua
menginginkan apa yang kita bangun bertahan lama, sustain, memberikan
banyak manfaat, baik untuk keluarga, anak keturunan dan masyarakat luas.
Disinilah pentingnya menjadi spiritual entrepreneur, pengusaha
kesayangan Allah SWT yang sejak dari awal memulai bisnisnya sandarannya
Allah dulu, Allah lagi dan Allah terus.
Pengusaha kesayangan Allah SWT itu membangun bisnisnya dengan
berpegang pada 8 prinsip yaitu Aamanna, Faghfirlana, Waqinaa’azabannar,
Ash-shobiriina, Ash-shodiqiina, Alqonitiina, Al-munfiqiina dan
Mustaghfiriinabil ashaar. Itulah delapan prinsip yang diekstrak dari
Surat Ali Imran ayat 16-17 yang jika diimplementasikan akan mendorong
bisnis kita menjadi usaha-usaha yang barokah, bermanfaat luas dan jangka
panjang.
Delapan prinsip itu membentuk mozaik postur pengusaha yang selalu
diliputi pertolongan Sang Pemilik Modal Utama. Prinsip pertama adalah Aamanna, yakin hanya Allah yang berkehendak. Inilah titik zero yg justru menjadi pelipat ganda kekuatan. Prinsip kedua adalah Faghfirlana, minta ampunan Allah SWT atas dosa masa lalu yang kerap menghalangi pertolonganNya. Prinsip yang ketiga adalah Waqina ‘adzabannaar, menjaga diri dari api neraka. Inilah prinsip yg membangun komitmen untuk selalu berusaha bersih dari dosa.
Jika prinsip pertama adalah pondasi, prinsip kedua dan ketiga adalah “pembersihan” atas segala penghalang pertolonganNya.
Prinsip keempat adalah Ash-Shobiriina. Sabar, baik dalam amaliyah, menahan diri dari maksiat atau ketika mengelola nafsu. Prinsip yang kelima adalah Ash-Shodiqiina. Selalu lurus dan jujur dalam pikiran maupun tindakan. Prinsip keenam adalah Al-Qonitiina. Selalu taat akan perintah Allah. Perintah Allah adalah prioritas di atas segala aktivitas.
Ketika prinsip kedua dan ketiga telah membersihkan diri kita, prinsip keempat, kelima dan keenam menjadi pagar penjagaan.
Dua prinsip berikutnya adalah roket pendorong untuk bergerak lebih cepat menuju Quantum Changing. Prinsip ketujuh adalah Al-Munfiqiina, yaitu menafkahkan harta di jalan Allah baik dalam kondisi lapang maupun sempit. Prinsip kedelapan adalahMustaghfiriina bil Ashhaar, beristighfar di waktu sahur, berdiri hidupkan malam dengan melaksanakan shalat Tahajud.
Prinsip ketujuh dan kedelapan adalah tradisi para kekasih Allah, prinsip yang akan jadi “pesawat jet” bagi para pengusaha.
*Jangan Lupa Tinggalkan Komentarnya setelah membaca setiap artikel yang ada pada blog ini, syukron
Assalamu'alaikum..
By Putra Ramanda
By Putra Ramanda
Shared This
BalasHapus